Apple Perplexity AI – Apple dikabarkan sedang mempertimbangkan akuisisi besar-besaran terhadap Perplexity AI, perusahaan rintisan yang tengah naik daun dalam bidang pencarian berbasis kecerdasan buatan (AI). Menurut laporan Bloomberg yang diterbitkan pada 20 Juni 2025, langkah ini merupakan bagian dari upaya Apple untuk memperkuat infrastruktur AI mereka secara menyeluruh, mulai dari pencarian web, fitur dalam Safari, hingga kemungkinan peningkatan signifikan terhadap Siri.
Jika akuisisi ini benar terjadi, maka Apple akan mencatatkan rekor akuisisi terbesar sepanjang sejarah perusahaan, melebihi akuisisi Beats senilai US$3 miliar pada 2014. Nilai akuisisi Perplexity diperkirakan mencapai US$14 miliar atau sekitar Rp229 triliun (kurs Rp16.400).
Perplexity AI dikenal sebagai salah satu platform pencarian AI dengan pertumbuhan tercepat, berkat pendekatannya yang interaktif, real-time, dan berbasis percakapan. Model pencariannya disebut mampu menawarkan jawaban langsung seperti chatbot, mirip dengan ChatGPT milik OpenAI atau Google Gemini, namun dengan integrasi konteks yang lebih dalam dan fokus pada relevansi data yang tinggi.
Perusahaan ini mulai menarik perhatian besar industri setelah Meta dikabarkan gagal dalam upaya akuisisi dan malah mengalihkan fokus investasinya ke Scale AI senilai US$14,8 miliar. Kini, Apple disebut-sebut sebagai pemain besar berikutnya yang mencoba masuk ke ranah ini.
Preplexity AI Jadi Potensi Strategis bagi Apple
Salah satu motivasi utama Apple dalam mempertimbangkan akuisisi ini adalah keinginan untuk memperkuat teknologi pencarian internal mereka. Saat ini, Safari dan Siri masih sangat bergantung pada layanan Google untuk hasil pencarian dan data terkait.
Dengan mengakuisisi Perplexity AI, Apple bisa mengurangi ketergantungan pada Google dan membangun sistem pencarian sendiri yang sepenuhnya berbasis teknologi AI. Selain itu, Apple juga berpotensi memanfaatkan tim teknis dan talenta AI di balik Perplexity, terutama untuk menyempurnakan performa Siri, yang dalam beberapa tahun terakhir dianggap tertinggal dibandingkan asisten virtual lainnya.
Menariknya, Samsung dilaporkan juga menjalin komunikasi dengan Perplexity AI untuk mengintegrasikan teknologi pencariannya ke dalam Galaxy S26. Jika Apple berhasil mengamankan akuisisi ini, maka mereka tak hanya memperkuat lini teknologi AI-nya, tetapi juga menghalangi pesaing utama mereka dari mendapatkan akses ke inovasi penting tersebut.
Langkah ini menunjukkan bahwa Apple tengah bergerak agresif dalam persaingan AI global, menyusul tren peningkatan investasi AI oleh Google, Microsoft, Amazon, hingga Samsung.
Hingga kini, Perplexity AI membantah telah menerima tawaran resmi dari Apple, namun laporan dari Bloomberg menyebutkan bahwa diskusi internal di antara eksekutif senior seperti Adrian Perica (kepala M&A Apple) dan Eddy Cue (kepala layanan Apple) sudah dimulai.
Jika realisasi akuisisi ini berjalan mulus, pengguna iPhone dan iPad bisa melihat integrasi pencarian AI langsung di Safari, serta asisten Siri yang lebih responsif dan cerdas di masa mendatang. Hal ini juga bisa menjadi awal dari transisi besar Apple ke era pencarian dan interaksi berbasis AI, mengurangi ketergantungan pada mesin pencari eksternal, dan memberikan Apple kontrol penuh atas data dan pengalaman pengguna.
Yang pasti, langkah ini menandai bahwa Apple tidak lagi berada di pinggiran revolusi AI, tampaknya mereka kini tengah mempersiapkan diri menjadi pemain utama.