Clockspeed Snapdragon 8 Elite 2 – Qualcomm kembali menjadi sorotan setelah bocoran terbaru mengungkap detail mengejutkan dari Snapdragon 8 Elite 2, prosesor generasi berikutnya yang dijadwalkan rilis akhir 2025. Berdasarkan pengujian awal terhadap dua perangkat referensi Qualcomm (QRD), chipset ini berpotensi menjadi SoC smartphone tercepat di dunia, dengan clock speed menyentuh 5.3GHz, melewati CPU laptop seperti Intel Core Ultra 9 288V (5.1GHz).
Clockspeed Snapdragon 8 Elite 2 Hingga 5,3 GHz
Menurut leaker @Olrak29_, salah satu prototipe Snapdragon 8 Elite 2 (kode SM8850) berhasil mencatat clock speed 5.3GHz, sedangkan unit lainnya mencapai 4.8GHz, yang kemungkinan lebih realistis untuk perangkat komersial. Sebagai pembanding:
-
Snapdragon 8 Elite (biasa): 4.32GHz
-
Snapdragon 8 Elite “For Galaxy”: 4.47GHz
-
Intel Core Ultra 9 288V: 5.1GHz
Meskipun angka ini mengesankan, perlu dicatat bahwa frekuensi 5.3GHz ini kemungkinan berasal dari sampel teknik (engineering sample) dan belum tentu mencerminkan performa stabil dalam penggunaan sehari-hari.
Snapdragon 8 Elite 2 disebut-sebut menggunakan proses fabrikasi TSMC 3nm N3P, peningkatan kecil dari N3E, namun tetap lebih efisien dari pendahulunya. Yang membuatnya menonjol adalah arsitektur CPU berbasis Nuvia generasi kedua, hasil akuisisi Qualcomm yang kini mulai menunjukkan dampaknya di sisi kinerja.
Menurut laporan dari NotebookCheck chip ini akan memiliki peningkatan performa single-core hingga 30%, GPU Adreno 840 baru dengan cache 16MB, naik signifikan dibanding generasi sebelumnya, serta kinerja grafis diprediksi juga melonjak 30%, cocok untuk gaming, rendering 8K, dan aplikasi AI generatif on-device
Tipster terkenal Digital Chat Station mengungkap bahwa Snapdragon 8 Elite 2 mencatat Single-core lebih dari 4.000 poin, dan Multi-core sekitar 11.000 poin di pengujian Geekbench. Sebagai perbandingan, Snapdragon 8 Elite generasi pertama mencetak Single-core sekitar 3.100 poin dan Multi-core 9.700 poin di Geekbench. Angka ini menunjukkan bahwa Qualcomm berambisi menghadirkan lompatan performa besar, bukan sekadar iterasi tahunan biasa.
Meski performanya menggiurkan, penggunaan clock speed tinggi seperti 5.3GHz akan menimbulkan tantangan termal yang tidak ringan. Chipset dengan performa tinggi butuh sistem pendingin mumpuni terutama di bodi smartphone yang tipis. Qualcomm harus memastikan efisiensi termal dan stabilitas jangka panjang, agar tidak mengulang masalah throttling seperti di beberapa generasi sebelumnya.
Jika semua prediksi ini terwujud, Snapdragon 8 Elite 2 akan menjadi chipset smartphone paling bertenaga di 2025, dan bisa memberi keunggulan bagi vendor Android dalam persaingan dengan Apple. Chip ini diharapkan hadir pertama kali di lini flagship seperti Galaxy S26 Ultra, Xiaomi 15 Ultra, hingga RedMagic 10 Pro.